Bantahan/Sanggahan Teori Evolusi Charles Darwin
Charles Darwin adalah tokoh yang sangat terkenal dalam kaitannya dengan evolusi. Darwin banyak mengemukakan gagasan-gagasannya tentang teori evolusi. Karena pemikirannya tersebut, Darwin dikenal sebagai Bapak Evolusi.
Pokok-pokok pemikiran yang melandasi ajaran Darwin mengenai evolusi antara lain:
1. Tidak ada individu yang identik, selalu ada variasi meskipun dalam satu keturunan
2. Setiap populasi cenderung bertambah banyak karena setiap makhluk hidup mampu berkembang biak.
3. Untuk berkembangbiak diperlukan makanan dan ruang yang cukup.
4. Pertambahan populasi tidak berlangsung secara terus menerus, tetapi dipengaruhi oleh berbagai
macam faktor pembatas antara lain makanan dan predasi.
Ada juga pihak yang menentang Teori Evolusi dari sudut pandang yang berbeda. Yang menolak Teori Evolusi dari sudut pandang ajaran agama. Kelompok ini dikenal sebagai kelompok yang menganut paham kreasionisme. Paham kreasionisme
adalah suatu paham yang meyakini bahwa makhluk hidup dan segala
jenisnya diciptakan oleh Tuhan, secara terpisah (tidak ada kesamaan
leluhur, atau bahwa satu jenis makhluk hidup tidak diturunkan dari jenis
makhluk hidup lain). Salah satu tokoh yang gigihmenyampaikan teori paham kreasionisme ini adalah Harun Yahya.
Beliau adalah seorang da’i dan ilmuwan terkemuka asal Turki yang
memiliki nama asli Adnan Oktar. Dalam karyanya yang berjudul Keruntuhan Teori Evolusi, Harun Yahya mengungkapkan bantahan-bantahannya terhadap teori evolusi yang dicetuskan oleh Darwin diatas.
Menurut pandangan Harun Yahya,
konsep kehidupan yang berasal dari benda mati bertentangan dengan hukum
dasar biologi. Dalam hal ini, Harun Yahya memberikan gambaran bahwa
sel hidup merupakan hasil pembelahan dari sel hidup juga dan bukan dari
pembelahan sel mati. Harun Yahya membantah gagasan yang menyatakan bahwa
kehidupan muncul dari kehidupan sebelumnya. Gagasan tersebut mengandung
arti bahwa makhluk hidup yang pertama kali muncul di bumi berasal dari
kehidupan yang ada sebelumnya. Harun Yahya mengungkapkan pendapatnya dari sudut pandang berbeda yang menyatakan bahwa di alam semesta ini ada pencipta (creator) yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Salah satu bantahan Harun Yahya tersebut merupakan bagian dari pendapatnya dalam meruntuhkan "Teori Evolusi Darwin".
Kelemahan teori evolusi Darwin menurut Harun Yahya:
Dalam
karyanya, Harun Yahya mengungkapkan bahwa Teori Evolusi yang
dikemukakan oleh Darwin merupakan gagasan yang tidak ilmiah. Ada
beberapa hal yang dijadikan dasar bagi Harun Yahya untuk membantah Teori
Evolusi Darwin.
Yang pertama, masih minimnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologipada
masa Darwin dan Lamarck untuk menjelaskan fenomena asal usul kehidupan.
Ilmu genetika dan biokimia pada masa Darwin belum ada sehingga
mempersempit penjelasan Darwin tentang evolusi dari sudut pandang
genetika dan biokimia.
Yang kedua, komposisi dan susunan unsur genetik pada makhluk hidup yang sangat rumit menunjukkan
ketidakabsahan mekanisme evolusi kehidupan. Menurut Harun Yahya,
kerumitan yang ada dalam setiap unsur genetik tersebut merupakan hasil
rancangan Sang Pencipta alam semesta ini.
Yang Ketiga, Harun Yahya juga mengungkapkan kelemahan-kelemahan bukti evolusi yang dikemukakan oleh Darwin, salah satunya dari catatan fosil.
Dari berbagai fosil yang ditemukan, tidak ada satu pun fosil yang
menunjukkan bentuk transisi yang dapat dijadikan sebagai petunjuk proses
evolusi. Di samping itu, perbandingan anatomi menunjukkan bahwa spesies
yang diduga telah berevolusi dari spesies lain ternyata memiliki
ciri-ciri anatomi yang sangat berbeda, sehingga mereka tidak mungkin
menjadi nenek moyang dan keturunannya.
Yang
keempat mengenai seleksi alam, Harun Yahya mengungkapkan bahwa tidak
pernah ada satu spesies pun yang mampu menghasilkan spesies lain melalui
mekanisme seleksi alam. Sebagai contoh, masih ingatkah kalian tentang
evolusi kupu-kupu Biston betularia di Inggris?
Menurut Harun Yahya, terbentuknya kupu-kupu Biston betularia bersayap
gelap yang terjadi pada pada awal revolusi industri di Inggris
sebenarnya tidak ada. Cerita sebenarnya adalah pada awalnya warna kulit
batang pohon di Inggris benar-benar terang. Oleh karena itu, kupu-kupu
berwarna gelap yang hinggap pada pohon-pohon tersebut mudah terlihat
oleh burung-burung pemangsa, sehingga mereka memiliki kemungkinan hidup
yang rendah. Lima puluh tahun kemudian akibat polusi, warna kulit kayu
menjadi lebih gelap dan saat itu kupu-kupu berwarna cerah menjadi mudah
diburu. Akibatnya, jumlah kupu-kupu berwarna cerah berkurang, sementara
populasi kupu-kupu berwarna gelap meningkat karena tidak mudah terlihat
oleh pemangsa.
Dalam
kasus ini, Harun Yahya menganggap bahwa tidak terjadi perubahan warna
sayap kupu-kupu yang diturunkan. Namun, yang terjadi sebenarnya adalah
jumlah kupu-kupu yang berwarna cerah telah banyak dimangsa oleh
burung-burung pemangsa, sehingga jumlah kupu-kupu berwarna cerah lebih
sedikit dibanding kupu-kupu yang berwarna lebih gelap.
Yang kelima, ialah satu pokok pikiran Teori Evolusi yang
juga tak luput dari bantahan Harun Yahya adalah tentang mutasi. Di
dalam pandangan evolusi Darwin, mutasi dikatakan sebagai proses yang
memunculkan spesies baru yang berbeda dari tetuanya. Harun Yahya
menentang pandangan yang menyatakan bahwa mutasi dapat bersifat
menguntungkan, tetapi pada kenyataannnya setiap mutasi bersifat membahayakan.
Lalu, Harun Yahya mengajukan tiga alasan utama mengapa mutasi tidak dapat dijadikan bukti pendukung evolusi:
1. Tidak
pernah ditemukan mutasi yang bermanfaat, karena mutasi terjadi secara
acak dan akan merusak susunan dan komposisi materi genetik.
2. Mutasi
tidak menambahkan informasi genetik yang baru, tetapi hanya bersifat
merubah atau merusak yang dapat mengakibatkan ketidaknormalan.
3. Agar dapat diwariskan pada generasi selanjutnya, mutasi harus terjadi pada sel-sel reproduksi organisme.
Jadi, kesimpulannya teori evolusi darwin ditentang oleh teori evolusi yang dikemukakan oleh Harun Yahya. Menurut pandangan Harun Yahya, konsep kehidupan yang berasal dari benda mati bertentangan dengan hukum dasar biologi.
Gagasan
tersebut mengandung arti bahwa makhluk hidup yang pertama kali muncul
di bumi berasal dari kehidupan yang ada sebelumnya, dan bukan dari benda
mati yang dikemukakan oleh Charles Darwin.
Harun
Yahya berpendapat bahwa di alam semesta ini ada pencipta yaitu Tuhan
Yang Maha Esa. Harun Yahya juga menemukan kelemahan teori evolusi
Charles Darwin, yaitu tentang komponen dan penyusun unsur genetik,
catatan fosil, seleksi alam, dan mutasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar